Rokan Hulu terkonfirmasi anggota Dewan dan pejabat Kemenag terkonfirmasi positif Covid 19
Rokan Hulu,Transparansiindonesia.co.id
Berdasarkan informasi yang dirangkum selasa 29/09/2020, adanya Anggota DPRD F Gerindra Rohul berinisial F (43), diketahui Positif COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) Saat ini yang bersangkutan, telah menjalani Isolasi mandiri dikediamannya Kecamatan Kabun.kabupaten Rokan Hulu.
Saat dikonfirmasi ke Kepala Sekretariat DPRD Rohul, Budia Kasino, mengakui ,adanya seorang anggota DPRD Rohul yang terkonfirmasi positif Covid 19 Namun, Sekwan mengatakan pihaknya masih menunggu penanganan lebih lanjut dari Dinas Kesehatan. juga seorang pejabat Kemenag Rohul inisial (S) 49 terkonfirmasi Covid 19 saat ini Dirinya tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Rokan Hulu.pasir pengarayan.
Kita belum dapat petunjuk, apakah akan dilakukan swab bagi seluruh orang yang ada di sekretariat DPRD Rohul atau tidak,ujar Budia Kasino.
Sebelumnya, seorang Kepala Desa di kecamatan Rambah, (M,) menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan COVID 19 yang dideritanya. Pemakaman almarhum kades dilaksanakan dengan menjalankan protokler kesehatan Sabtu malam. Jenazah dimakamkan di Pemakaman umum, diantar langsung petugas dengan mengenakan APD lengkap.
Kepala Diskes Rohul dr Bambang Triono yang dikonfirmasi mengakui, dalam penanganan kasus terkonfirmasi COVID 19, pihaknya akan tetap mengacu terhadap protap.
Bila seseorang yang dinyatakan positif akan dilakukan prosedur sesuai ketentuan seperti Isolasi, tracking kontak dan Swab terhadap Tracing kontak Kasus Konfirmasi,”kita tetap mengacu pada Protap ucap Bambang T.
Sebut Bambang, anggota DPRD Rohul dan pejabat di kemenag Rohul yang terkonfirmasi positif sudah dilakukan tindakan Isolasi baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
rencana akan dilakukan Tes Swab masal di Kantor DPRD Rohul dan Kantor Kementerian Agama, Bambang menyatakan akan dilakukan dalam satu atau dua hari. Dinas Kesehatan ingin benar-benar memastikan siapa saja yang pernah kontak dengan yang bersangkutan 14 Hari kebelakang karena Laboratorium Biomolekuler hanya menerima kontak Tracing dan follow Up.
Tambahnya lagi Kita masih menunggu data dari Puskesmas, setelah kita dapat data dalam satu dua hari akan dilakukan swab yang kontak dengan yang bersangkutan. kita juga minta bantuan dari Sekwan naniknya, siapa saja yang pernah berhubungan dengan yang bersangkutan,” tutupnya.
(GS)