Jakarta/transparansiindonesia – Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur bagi suatu negara guna menghadapi era persaingan di masa mendatang. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Pro Jokowi (Projo) di Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta, pada Senin malam, 4 September 2017.
“Negara ini memerlukan infrastuktur. Tanpa itu, jangan mimpi bisa bersaing. Jangan mimpi kalau pembangkit listrik, _airport_, pelabuhan _enggak_ ada,” ujar Presiden.
Oleh sebab itu, pemerintahan yang dipimpinnya saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air. Mulai dari pembangunan jalan tol, jalur kereta api, hingga pembangunan dan perluasan bandara serta pelabuhan.
Pembangunan tersebut dilakukan pemerintah bukan hanya di Pulau Jawa, melainkan hingga ke wilayah perbatasan Indonesia dengan sejumlah negara tetangga. Menurutnya, pembangunan di perbatasan penting karena menyangkut harga diri dan martabat bangsa.
“Pembangunan perbatasan terkecil itu penting sekali. Saya selalu sampaikan kepada Menteri PU harus minimal dua kali lebih baik. Ini soal kebanggaan harga diri dan martabat. Masa kalah dengan negara tetangga?” tuturnya.
Meskipun demikian, Presiden menyatakan bahwa kerja keras pemerintah harus diikuti dengan dukungan dari masyarakat. Namun, saat ini Presiden menilai masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program-program yang sedang dijalankan pemerintah.
“Kasih tahu ke masyarakat kita sudah bekerja siang-malam, Sabtu-Minggu, untuk menyelesaikan yang riil dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Terakhir, Presiden tak lupa mengingatkan pentingnya menyebarkan nilai-nilai optimisme di dalam masyarakat serta bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Jangan sampai saudara sendiri _berantem_ karena adu domba, jangan gampang terpancing. Sampaikan dalam media sosial rasa optimisme. Sampaikan kita majemuk dan beragam,” ujar Presiden.
Di awal sambutannya, Kepala Negara sempat menyinggung soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Meskipun tahun depan sudah mulai memasuki tahun politik, namun Presiden menyatakan dirinya akan tetap fokus bekerja untuk rakyat.
“Kita semua harus menyadari bahwa tahun depan (2018), September, yang namanya Capres dan Cawapres sudah ditetapkan tahun depan. Sudah masuk tahun politik. Kampanye bagian Projo. Saya kerja saja,” ucap Presiden.
Hal tersebut juga berlaku bagi para jajarannya di Kabinet Kerja yang harus tetap fokus bekerja. Mengingat masih banyak hasil kerja pemerintah yang ditunggu oleh rakyat Indonesia.
“Saya selalu sampaikan menteri fokus saja pada pekerjaan, fokus saja, sudah. Karena pemerintah bekerja untuk rakyat.” tegas Jokowi. (red/TI)
sumber/Setpres