Bupati Kalatiku; “Kesiap-siagaan Bencana Dimulai Dari Diri Kita Sendiri dan Keluarga”

SULSEL375 Dilihat

SULSEL, TRANSPARANSIINDONESIA.COM – Fakta geologis dan hidrometeorologis wilayah Kabupaten Toraja Utara yang mana berada di dataran tinggi, pada ketinggian 704-1.646 meter di atas permukaan air laut, serta curah hujan yang cukup tinggi menjadikannya sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki resiko kerawanan bencana longsor.

Dalam menyikapi kondisi yang demikian, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara menyadari bahwa saat ini upaya penanggulangan bencana tidak lagi hanya difokuskan pada upaya penangulangan responsif namun jauh lebih penting yaitu membangun kesadaran penangulangan bencana yang bersifat preventif yaitu rencana kesiapsiagaan yang mesti sudah dipahami oleh setiap individu terlebih keluarga dalam menghadapi ancaman kebencanaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Toraja Utara, Dr. Kalatiku Paembonan, M.Si pada arahannya saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Lapangan Kodim 1414 Tana Toraja yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tahun 2018, Senin, (30/04/2018).

“Mengusung tema: “Siaga Bencana Dimulai dari Diri Kita, Keluarga dan Komunitas” menandakan kesiap-siagaan bencana itu benar-benar akan dimulai dari diri kita sendiri, setiap orang, dan setiap rakyat di Toraja Utara ini dengan berbagai latar belakangnya harus memahami betul bahwa penaggulangan bencana itu adalah merupakan sikap tekat dari diri kita untuk siap mengatasinya ancaman bencana sebelum terjadi” tegas Bupati.

Selain itu Bupati juga menyampaikan, melalui peringatan HKB Tahun 2018 yang memfokuskan kegiatan pada Simulasi Penanganan dan Penanggulangan Bencana Longsor, diharapkan mampu membangun kesadaran partisipatif memperkuat semua elemen yang terkait di daerah, pemerintah daerah, TNI, Polri, LSM dan masyarakat dalam penanggulangan bencana sehingga semua pihak memiliki kapasitas dan kapabilitas kesiapsiagaan bencana.

“Dalam menghadapi bencana alam didaerah kita di Kabupaten Toraja Utara benar-benar merupakan suatu momentum yang perlu mendapat perhatian khusus kepada rakyat kita, bahwa Pemerintah TNI, Polri dan Sektor terkait siap untuk mengawal rakyat Toraja Utara dalam rangka penanggulangan bencana yang kemungkinan akan terjadi setiap saat”. jelasnya.

Sementara dalam keterangannya, Kepala BPBP Toraja Utara, Yorry R. Lesawengan menambahkan bahwa simulasi dilakukan dengan untuk meningkatkan kecakapan penguasaan pengetahuan dan teknik kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi bencana longsor yang rentan terjadi di Toraja Utara. Untuk itu dalam simulasi penanggulan bencana saat ini melibatkan partisipasi semua pihak termasuk masyarakat.

“Salah satu simulasi yang didemonstrasikan dalam kegiatan ini yaitu mempersiapkan peralatan dan posko di lokasi bencana tanah longsor. BPBD sendiri melibatkan dua tim dari Lembang Pangkung Batu Kecamatan Buntu Pepasan dan Lembang Likulambe’ Kecamatan Sa’dan pada simulasi ini, dengan demikian masyarakat nantinya sudah dapat mengetahui langkah-langkah keselamatan diri bila terjadi bencana.” ungkap Kepala BPBD.

Pada Kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Simulasi Penangulangan Bencana Longsor yang juga melibatkan unsur Kodim 1414 dan Polres Tana Toraja, Bupati Toraja Utara menyerahkan secara resmi Peta Resiko Bencana. Disamping itu diserahkan juga unit perangkat komunikasi Handy Talky (HT) kepada masing – masing Camat gelar Dapur Umum yang diadakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Toraja Utara.

Tampak pada Apel ini dihadiri oleh Ketua DPRD Toraja Utara, Penjabat Sekretaris Daerah, Drs. Rede Roni Bare, M.Pd, para Asisten Setda dan Staf Ahli Bupati Toraja Utara, TNI, Polri, PMI Toraja Utara dan para Camat se-Toraja Utara.  (Alex/TI)*

[Siaran pers humas Torut]

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *