Jakarta, transparansiindonesia.com – Wiqoya (48) istri pelaku teror yang ditembak mati polisi di Sidoarjo, Budhi Satrijo ternyata pegawai di Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Timur.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
“Saat ini kami masih terus menelusuri apakah Wiqoya terlibat aktif dalam membantu suaminya merencanakan aksi terorisme,” ujar Lukman.
Lebih lanjut Lukman menjelaskan, Wiqoya saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia memastikan, akan ada sanksi tegas jika Wiqoya terbukti melanggar hukum.
“Kami sedang melakukan komunikasi terus dengan aparat penegak hukum,” kata Lukman.
Lukman beralasan, Kemenag saat ini adalah kementerian yang paling banyak memiliki satuan kerja di daerah. Aparatur Sipil Negara di Kemenag mencapai 220.000 orang.
“Dan ini pelajaran bagi kami untuk lebih meningkatkan kewaspadaan bahwa seluruh ASN dan keluarganya tentu harus sesuai dengan sumpah dan janji ketika dilantik dan mentaati UU ASN,” kata Lukman di Kantor Presiden Jakarta, kemarin.
Lukman juga menegaskan pemerintah akan mengenakan sanksi kepada aparatur sipil negara yang jelas-jelas telah terbukti melanggar hukum, melanggar sumpahnya, dan melanggar regulasi yang ada.
“Kementerian terus berkomunikasi dengan penegak hukum berkenaan dengan masalah ini,” tegasnya.
Keluarga Budhi Satrijo tinggal di Perumahan Puri Maharani, Masangan Wetan, Sukodono, Sidoarjo. Polisi menembak mati Budhi, yang menurut polisi terlibat dalam kegiatan jaringan teroris, karena melawan petugas saat ditangkap di rumahnya. Istrinya yang bernama Wikoyah sekarang sudah ditahan polisi.
(red/TI)*