Usai Hadiri Peletakan Batu Pertama Pemecah Gelombang Dipantai Raja Kecik, Wabup Bengkalis Lansung Tinjau Kebakaran Lahan Desa Muntai Barat

Uncategorized12 Dilihat

Usai Hadiri Peletakan Batu Pertama Pemecah Gelombang Dipantai Raja Kecik, Wabup Bengkalis Lansung Tinjau Kebakaran Lahan Desa Muntai Barat

BANTAN,Transparansi Indonesia.co.id – Usai menghadiri acara peletakan batu pertama ujicoba pemecah gelombang kearifan lokal bersama Gubernur Riau Syamsuar yang berlansung di Pantai Wisata Raja Kecik, Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan. Selasa (2/2/21)

Usai Acara Pelatakan batu Pertama pemecah gelombang kearifan lokal Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso lansung tinjau lokasi kebakaran lahan di Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan dan memberikan dukungan dan semangat kepada petugas dilokasi Kebakaran.ikut Berjibaku memadamkan api yang melahap lahan gambut.

Saat itu mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau ini, mendapat laporan terjadi kebakaran lahan perkebunan milik warga di Desa Pambang Pesisir yang sudah berlangsung selama tiga hari.

Tak ayal, Bagus Santoso langsung merespon dan mengintruksikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bengkalis Tajul Mudaris untuk turun ke lokasi. Begitu acara selesai dan Gubernur Riau pulang ke Pekanbaru, lantas rombongan Wabup bergegas ke Desa Pambang Pesisir.

Untuk menuju lokasi lahan yang terbakar tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda empat, rombongan Wabup Bagus Santoso menggunakan sepeda motor sekitar 1 Km perjalanan. Namun untuk sampai ke titik api tidak bisa dilalui sepeda motor, sehingga dilanjutnya berjalan kaki dengan perjalanan sekitar 1,5 km, atau 3 km untuk pergi pulang (PP).

Baca juga:  Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Polda Riau Gelar Rapat Koordinasi Kesiapan Penanganan Karhutla 2020

Begitu tiba di titik api, Wabup Bagus Santoso didampingi Tajul Mudaris, Camat Bantan Supandi, Kepala Desa Pambang Pesisir Pasla, Kepala Desa Pambang Baru Edi Zakri, menemui Kapolsek Bantan AKP Zulmar bersama petugas di lapangan sedang memadamkan api.

Petugas yang tengah berjibaku memadamkan api di lahan gambut perkebunan masyarakat ini, berasal dari BPBD, Satpol PP, TNI/Polri dan masyarakat setempat. Tak hanya itu, pasukan ibu-ibu selama beberapa hari ini siaga di lapangan, menyiapkan makanan dan minuman untuk petugas.

Tidak hanya meninjau petugas yang berjibaku, Wabup Bagus Santoso bersama Kalaksa BPBD Tajul Mudaris, Camat Bantan Supandi dan Kapolsek Bantan AKP Zulmar, ingin merasakan langsung bagaimana memadamkan karhutla. Tanpa basa-basi dan sungkan, mantan wartawan ini memegang selang untuk disemprotkan sisa api yang sudah menjalan di dalam gambut.

Di hadapan Kapolsek Bantan dan petugas yang tengah berjibaku memadamkan kebakaran lahan, Wabup Bagus Santoso memberikan apresiasi dan motivasi serta semangat kepada petugas. “Apa yang dilakukan para pejuang karhutla sangat mulia. Tetap semangat, terima kasih terlah berjuang untuk memadamkan karhutla,” ungkapnya.

Baca juga:  Dalam Rangka Hari Pers Nasional 2021, Kapolres Kampar Berikan Apresiasi Bagi Mitra Pers

Pada kesempatan itu, Bagus Santoso juga mendengarkan aspirasi dan keluhan petugas di lapangan, seperti sulitnya sumber pasokan air. Kapolsek Bantan AKP Zulmar, berharap agar ada bantuan alat berat (beko) ukuran mini, yang akan digunakan untuk membuat sumur darurat.

Tak hanya itu, perlu juga sarana pendukung steaker mini (alat penyemprot) dengan jangkuan 300 hingga 400 meter, sehingga mampu menjangkau lahan yang terbakar. Apalagi, pada umumnya lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang membutuhkan penangan khusus, sehingga api benar-benar padam.

Menanggapi hal itu, Wabup mengatakan pada Senin kemarin Bupati Kasmarni akan mengupayakan alat berat di setiap kecamatan terutama untuk menangani karhutla. Selain itu, mengingat Karhutla ini merupakan musibah tahunan saat musim kemarau, maka perlu penanganan ekstra yang didukung dengan sarana dan prasana yang memadai.

Yuri/Kfb