Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Pernyataan Ketua Harian Kompolnas Benny Joshua Mamoto menjadi ramai dipemberitaan, dimana pernyataan dari sosok BJM yang mengutip temuan dari Kapolres Jakarta Selatan.
Menjadi sorotan dalam berbagai media melalui pemberitaan, terkait insiden Brigadir J, ditanggapi dengan tenang oleh sosok Benny Joshua Mamoto, putra Kawanua.
Walaupun merasa dirinya di-bully dimedia sosial, namun ia enggan beraktif dan berkomentar lebih, karena menurutnya hal tersebut merupakan hal biasa dalam media sosial, dalam kemajuan teknologi saat ini.
“Hal tersebut biasa dalam dunia teknologi media sosial saat ini, merasa di-bully namun tetaplah tenang dan menahan diri,” ujar Benny Mamoto, yang menanggapi berbagai pemberitaan yang mencibir dirinya oleh para netizen.
Dijelaskannya bahwa apa yang disampaikan oleh dirinya, adalah merupakan hasil temuan dan penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan.
”Ini yang saya sampaikan merupakan temuan dari Polres Jakarta Selatan yang disampaikan Kapolres kepada saya, karena kewenangan penyidikan ada di Kepolisian bukan di Kompolnas, ” tukas BJM.
Iapun berharap masyarakat untuk tidak berspekulasi macam-macam termasuk mengadili siapapun termasuk dirinya, mengingat saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung.
Bahkan menurutnya hingga kini proses belum sampai ke pengadilan yang akan memutuskan siapa yang bersalah dan akan dihukum.
“Kita tunggu saja sampai proses ini berakhir hingga memiliki kekuatan hukum tetap,” ujar peraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia ini.
Disampaikannya pula bahwa soal bully-membully sering terjadi dalam media sosial yang dialami bukan saja oleh masyarakat sipil biasa, namun sering juga dialami oleh seseorang setingkat kepala negara yang tak luput di-bully oleh para netizen, yang terlepas dari benar atau tidaknya bully-an yang dilayangkan ataupun memiliki maksud tertentu yang tersembunyi.
(red/T2)*
