Bangkinang, Transparansi lndonesia.co.id Para pedagang di Pasar Inpres Bangkinang mengeluhkan kondisi sepi pembeli yang semakin memburuk. Hal ini diduga disebabkan oleh realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar yang berada di bawah 20%.
Sejumlah pedagang mengaku pendapatan mereka menurun drastis selama beberapa bulan terakhir. Salah seorang pedagang sayur,(Nama pedagang) mengatakan bahwa dia bingung bagaimana cara mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pembeli sangat sedikit. Ini dampaknya besar bagi kami para pedagang kecil,” ujar (Nama pedagang) dengan wajah lesu.
Menurut Udo Muslim salah seorang aktivis di Kampar menyampaikan, Bahwa Realisasi APBD Kampar yang rendah mempengaruhi berbagai sektor, termasuk ekonomi rakyat kecil. Berkurangnya kegiatan proyek-proyek pembangunan yang biasanya memberikan dampak langsung terhadap perputaran uang di masyarakat menjadi salah satu penyebab utama.
Ketika proyek-proyek pemerintah berjalan, biasanya banyak pekerja yang berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar, ujar Muslim.
Lanjut Muslim, bahwa situasi ini tidak hanya mempengaruhi dampak para pedagang, tetapi juga penarik becak, buruh pasar, dan pedagang kaki lima.
Kondisi ini diperparah oleh sikap Penjabat Pj Bupati Kampar yang dinilai tidak peka terhadap situasi yang dialami warganya.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat realisasi APBD dan memulihkan daya beli masyarakat.
Mereka juga menginginkan adanya dialog langsung dengan Pj Bupati Kampar agar keluhan mereka didengar dan dicarikan solusinya.
“Kami berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mempercepat realisasi APBD, agar perekonomian masyarakat kembali bergairah,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Kampar diharapkan dapat segera mengatasi masalah ini dan mencari solusi agar roda perekonomian bisa kembali berputar dengan lancar. Keberlangsungan hidup banyak keluarga sangat bergantung pada perbaikan situasi ini, pungkasnya.
Dari pantauan di lapangan, suasana Pasar Inpres Bangkinang terlihat lengang, jauh berbeda dibandingkan hari-hari biasanya yang penuh dengan aktivitas jual beli. Para pedagang berharap kondisi ini segera membaik agar mereka bisa kembali merasakan pendapatan yang layak untuk kebutuhan sehari-hari. (Tim)