Jakarta/transparansiindonesia.com – Setelah beberapa bulan lalu melakukan aksinya, kembali dalam dugaan kasus yang sama, ratusan masa dari organisasi yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Jumat (22/12) menggelar unjuk rasa di kantor komisi pemberantasan korupsi (KPK). AMTI meminta KPK untuk mengusut Indikasi, dugaan Korupsi Pembangunan Bandara Tana Toraja Sulawesi Selatan.
Di komandoi langsung oleh Ketua umum AMTI, Tommy Turangan, SH, AMTI datang ke KPK dengan membawa atribut seperti spanduk, Pamflet dan pengeras Suara, terdengar masa saling berteriak bersahutan meminta agar dugaan korupsi pembangunan bandara di Tana Toraja mendapat perhatian serius KPK.
Tommy pun mengatakan dalam orasinya jika pembangunan bandara di Tana Toraja sangat kuat terindikasi korupsi.
“Dari mulai persoalan lokasi, pembangunan bandara udara sudah tidak sesuai dengan rencana awal yang di tetapkan, dengan demikian anggaran jadi bengkak sangat besar, kami sudah berikan datanya ke KPK beberapa bulan lalu”, lantang Tommy Turangan dengan menggunakan pengeras suara.
Aksi yang berlangsung sekitar satu jam lebih berjalan dengan lancar dan tertib di bawah pengamanan aparat kepolisian. Sebelum mengakhiri aksinya, salah satu orator membacakan tuntutan yakni meminta KPK untuk turun ke Tana Toraja menyelidiki dugaan korupsi pembangunan bandara di Tana Toraja dan berani memeriksa bahkan menangkap siapapun yang terindikasi terlibat di dalamnya.
Selesai melangsungkan aksinya di KPK, orator dengan intruksinya mengatakan kepada masa untuk melanjutkan aksinya ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat. (red/TI)*