Rizal Ramli Hadiri Berbagai Rangkaian Kegiatan KKK

Jakarta/transparansiindonesia.com – Tokoh Nasional DR. Rizal Ramli hadir dalam acara Grand Final Pemilihan Nyong-Noni dan Putra-Putri Pariwisata Kawanua 2018, Kamis, (25/1) di The Sultan Hotel (Semeru Room) Jl. Gatot Subroto, Gelora Senyan,Jakarta.

Kehadiran Rizal Ramli langsung disambut oleh Vence Rumangkang, Benny Tengker, Benny Mamoto serta Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Angelica Tengker serta tokoh Minahasa lainnya.

Rizal Ramli hadir dengan mengenakan kemeja berwarna biru dan dibalut setelan jas berwarna hitam. Mantan Menteri Koordinator Maritim ini terlihat sangat enjoy mengikuti sejumlah rangkaian acara tersebut. Mulai dari pemilihan Nyong-Noni, Kabasaran dan Stand up Komedi Mongol Stress.

Dalam sambutannya, Mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang dikenal dengan Jurus Rajawali Ngepret ini menyampaikan program pemerintah terkait pariwisata saat dirinya menjabat.

“Dulu kami pelajari kenapa ada Departemen Pariwisata, budget tiap tahun ada, tapi kenapa tidak berkembang. Kenapa cuma Bali? Akhirnya kami ketahui bahwa budget yang ada itu dibagi ke 60 sampai 80 lokasi, jadi sedikit-sedikit. Sehingga pada akhirnya tidak ada yang berkembang sama sekali,” ujar Rizal

Menurutnya, ada 222 lokasi yang akan dikembangkan. (Tapi) Kita fokus di 10 lokasi wisata yang paling potensial untuk tingkatkan jumlah wisatawan. Supaya ada momentum di dalam penciptaan tourism.

“10 destinasi wisata itu yaitu Kepulauan Seribu di Jakarta, Danau Toba di Sumatera Utara, Gunung Bromo di Jawa Timur, Labuan Bajo di Flores, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Morotai di Maluku, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Tanjung Lesung di Banten, Belitung dan Yogyakarta,” jelas Rizal Ramli yang juga menjabat Menteri Perekonomian Era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Untuk menunjang 10 destinasi wisata tersebut infrastruktur kesepuluh destinasi wisata itu harus segera diperbaiki mulai dari infrastruktur jalan hingga bandaranya. tambahnya.

VISA

Saat menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi 169 negara. Meski ada sisi kontroversi pada kebijakan bebas visa tersebut. Sebab tidak semua negara tersebut juga memberlakukan bebas visa untuk Indonesia.

“Memang ada kontroversi, ada yang bilang jangan dong, kita kasih bebas visa tapi kita enggak dikasih. Maunya timbal balik,” ujar Rizal

Selain itu, Rizal juga mengungkapkan ada potensi penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kebijakan bebas visa.

Biaya pembuatan visa dan visa on arrival termasuk ke dalam PNBP Ditjen Keimigrasian yang disetor ke kas negara.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015, tarif pembuatan visa sebesar 50 dollar AS dan tarif visa kunjungan kedatangan atau visa on arrival 35 dollar AS.

Meski begitu Rizal optimis kebijakan bebas visa bagi 169 negara itu bisa meningkatkan jumlah kunjungan turis dari 10,5 juta menjadi 20 juta turis asing dalam waktu 5 tahun.

“Devisa yang kita harapkan sekarang 10 miliar dollar AS jadi 20 miliar dollar AS dalam 5 tahun. Yang bekerja di sektor pariwisata sekarang 3 juta jadi 7 juta,” tutup Rizal Ramli.   (red/TI)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *