Wow…. SMP Katolik Keroit Dirusak Oknum Tak Dikenal

Minsel90 Dilihat

Minsel, transparansiindonesia.co.id – Tindakan tak terpuji dilakukan oleh oknum tak dikenal, dimana salah satu fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Motoling Barat diobrak-abrik.

Adalah SMP Katholik ‘Hati Kudus’ Keroit yang dirusak oleh oknum yang sampai berita ini dimuat, belum diketahui identitasnya, pengrusakan sekolah tersebut terjadi pada Sabtu, 18 Desember 2021, sekitar pukul 13:00.

Pemerintah Desa Keroit, HukumTua melalui Sekretaris Desa Vilio Sondakh kepada awak media ini mengatakan bahwa memang benar adanya terjadi pengrusakan fasilitas pendidikan di Desa Keroit, yakni di SMP Katholik ‘Hati Kudus’.

Sekdes Vilio Sondakh mengatakan bahwa ia bersama Kepala SMP Katolik Keroit Grace Kolantung setelah mendengar adanya pengrusakan sekolah langsung menuju ke sekolah tersebut, dan melihat keadaan sekolah yang dirusak oleh oknum yang identitasnya belum diketahui.

Baca juga:  Minsel-Minahasa Tetapkan Batas Wilayah

Adapun yang dirusak disekolah tersebut seperti apa yang disampaikan oleh Sekdes Vilio Sondakh, yakni wadah tempat bunga (Pot Bunga) sudah dirusak dan sebagian sudah berada diluar sekolah, dua ruang kelas diobrak-abrik dimana meja kursi sudah dalam keadaan berantakan, patung bunda Maria hilang dan bendera merah putih sudah diturunkan dari tiang bendera dan disobek.

“Benar,, telah terjadi pengrusakan di SMP Katholik ‘Hati Kudus’ Keroit, dimana pot-pot bunga dirusak dan hancur, dua ruang kelas diobrak-abrik, kalung Rosario hilang, dan bendera merah putih diturunkan dari tiang bendera dan disobek,” kata Sekdes Vilio Sondakh.

Ia pun mengatakan bahwa dari pihak kepolisian akan turun menyelediki akan kasus pengrusakan sekolah tersebut, pada Minggu sore (19/12), dan menyelidiki untuk mengungkap siapa pelaku pengrusakan sekolah tersebut.

Baca juga:  Sejumlah LSM di Minsel Desak JAK Dipecat Dari Keanggotaan DPRD Sulut

Sementara itu, Kepala SMP Katolik Keroit Grace Kolantung, ketika dihubungi oleh awak media ini melalui saluran telepon seluler, yang merespon adalah suaminya, karena sang kepala sekolah sedang berada disekolah bersama jajaran guru-guru.

Suami kepala sekolah mengatakan bahwa untuk kasus tersebut, sudah diselesaikan secara intern, dikarenakan tak ada saksi yang melihat siapa pelaku pengrusakan sekolah tersebut.

Sementara itu Polsek Motoling, ketika dikonfirmasi melalui Kanit Intel mengatakan bahwa pihak sekolah dalam hal ini belum membuat laporan di Polsek dan baru sebagai informasi dari pemerintah desa yang diterima oleh pihak kepolisian terkait adanya pengrusakan sekolah.

Namun, pihak Polsek Motoling tetap akan turun lokasi melakukan konfirmasi sekaligus menyelidiki akan kasus tersebut. (Hengly)*