Sulut, TI – Panen raya Cengkih sepertinya belum memihak kepada para petani Cengkih, pasalnya disaat panen raya saat ini, harga cengkih terus merosot dan tak dinilai tak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani.
Untuk itu, hal-hal ini harus dilakukan oleh petani cengkeh agar harga bisa naik dan tentunya akan bisa dirasakan oleh petani.
Para petani diajak untuk menahan dulu komoditi Cengkih, jangan dulu dijual, karena hanya sedikit negara penghasil cengkih di dunia.
Mengingat pula beberapa negara lainnya gagal panen juga. Dan penurunan harga saat ini disinyalir adalah permainan tengkulak pengepul lokal egois.
Belajar dari kakao…
kakao di tanam hampir diseluruh dunia afrika asia dan negara negara eropah seperti Amerika Latin. Tetapi harga malah naik, Walau ditanam hampir di seluruh dunia harga kakao malah naik.
Apa lagi cengkih yang hanya di tanam oleh beberapa negara Asia. Panennya pun setahun sekali itu pun kalo berbuah, sehingga seharusnya harga tetap terjaga.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH yang juga sangat peduli dengan nasib petani cengkih saat ini.
“Saran saya tahan barang, jual sedikit demi sedikit untuk biaya operasional, tunggu harga naik baru lepas barang, biarkan gudang mereka kosong, karena sebenarnya buyer besar yang punya gudang sudah ikat kerja sama kontrak dengan investor, dan mereka kadang sudah ambil uang sekian persen,” ujar Turangan.
“Nah jika petani tahan barang, gudang mereka kosong, kontainer-kontainer mereka juga kosong, sehingga dengan demikian mau gak mau mereka akan naikin harga utk memenuhi kuota dan target mereka terhadap investor besar,” tambahnya. (T2)*