Jakarta, Transparansi lndonesia.co.id Forum Mahasiswa Santri Indonesia (FORMASI) menggelar mujahadah dan diskusi kebangsaan dengan tema “evaluasi gerakan mahasiswa dalam menyongsong Indonesia emas (cemas)” di Kafe Afkar Jakarta Kamis (05/09/2024) malam.
Acara dimulai dengan pembacaan Al Fatihah sebagai bentuk pembukaan, dilanjutkan yasinan, tahlilan, dan do’a untuk Bangsa dan Negara.
Dalam sambutannya, Rifky Arifi, menegaskan bahwa gerakan para pendahulu kita dalam memperjuangkan bangsa Indonesia bukan hanya hasil perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan spritual yang dipenuhi dengan semangat keagamaaan, tuturnya.
Ahmad husni mubarak, dalam meterinya ia menekankan agar generasi penerus, kita harus melanjutkan perjuangan para pendahulu kita dengan pengabdian terbaik untuk negara, serta terus berjuang dalam menjaga nilai-nilai demokrasi yang ada tepat sasaran dan beasaskan keadilan.
“Dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas 2045, gerakan mahasiswa di seluruh Indonesia telah berperan aktif dalam berbagai aspek pembangunan. Namun, seiring dengan dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi, penting untuk melakukan evaluasi terhadap kontribusi dan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa”, ujarnya.
Sementara itu Fadhlan Rahman, mengatakan untuk menyongsong Indonesia Emas, perlu ada upaya bersama untuk memberdayakan mahasiswa, meningkatkan akses pendidikan dan sumber daya, serta mendorong kolaborasi lintas sektor. Gerakan mahasiswa harus terus dioptimalkan agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan bangsa.
“Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita besar yang mengharapkan Indonesia menjadi negara maju dengan masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan tersebut melalui inovasi, kreativitas, dan partisipasi aktif dalam masyarakat”, tutupnya
Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus yang ada di Jakarta dan organisasi kepemudaan.**