Minsel, transparansiindonesia.co.id – Viral diberbagai media, Nilam adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Warga masyarakat pun berbondong-bondong menanam tanaman yang kini dijuluki ‘tanaman dolar‘ tersebut, termasuk masyarakat yang ada di Desa Kinalawiran, Kecamatan Tompasobaru.
Nilam merupakan tanaman yang menghasilkan minyak nilam setelah melalui berbagai proses dan tahapan sampai pada penyulingan untuk menghasilkan minyak nilam.
Salah satu petani dan juga memiliki tempat penyulingan, ketika diwawancarai oleh awak media ini pada Sabtu (7/9), mengatakan bahwa saat ini harga minyak nilam dihargai sebesar Rp 1.950.000 per kilogram.
Maka dari itu, warga masyarakat pun merasakan akan dampak dari menanam nilam oleh karena nilai jualnya yang hampir mencapai Rp. 2juta perkilogram.
Lalu, bagaimana dampak tanaman Nilam bagi perekonomian masyarakat terutama di desa Kinalawiran..?
Awak media transparansiindonesia.co.id mewawancarai penjabat HukumTua desa Kinalawiran, Romel Walingkas dan mengatakan bahwa sejak mengenal tanaman Nilam tentunya banyak dampak positif yang didapat masyarakat.
Salah satunya adalah tingkat perekonomian masyarakat yang mengalami peningkatan, oleh karena menanam nilam sangat menguntungkan dan menjanjikan bagi masyarakat.
Banyak lahan-lahan yang dahulunya tidak digarap dan seakan menjadi lahan tidur, kini sudah mulai dimanfaatkan masyarakat untuk ditanami Nilam.
Dan juga sejak mengenal tanaman Nilam masyarakat juga mendapatkan objek pekerjaan baik sebagai buruh kerja maupun sebagai petani yang membudi-dayakan tanaman Nilam.
“Tentunya, sejak mengenal tanaman Nilam masyarakat mengalami peningkatan ekonomi, peningkatan pendapatan keluarga, beberapa masyarakat terlihat sudah ada yang mampu membeli kendaraan baru, dan juga ada yang menginvestasikan keuntungan dari penjualan minyak nilam dengan membeli lahan perkebunan maupun persawahan,” jelas Penjabat HukumTua Romel Walingkas.
Menurutnya, dengan antusias yang tinggi dari masyarakat menanam nilam maka objek pekerjaan pun bertambah, kebutuhan akan tenaga kerja meningkat dan itu sangat menguntungkan masyarakat.
Dikatakan Romel Walingkas pula bahwa tanaman Nilam telah membawa banyak dampak kemajuan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, serta pula dari segi situasi Kamtibmas.
Dimana situasi Kamtibmas semakin aman dan kondusif, oleh karena bukan hanya orang dewasa atau orang tua yang menanam nilam, tapi juga banyak generasi muda yang memanfaatkan lahan untuk ditanami Nilam, ataupun menjadi pekerja atau buruh dilahan nilam.
Saat ini, bukan saja di desa Kinalawiran tapi secara umum diwilayah Kecamatan Tompasobaru dan bahkan Kabupaten Minahasa Selatan tanaman Nilam menjadi tanaman primadona.
Terpantau oleh awak media ini pada Sabtu (7/9), hampir di semua halaman rumah warga di desa Kinalawiran dipenuhi dengan Nilam yang dijemur sebelum masuk ke tong penyulingan.
Dan tempat-tempat penyulingan juga mulai dibangun dibeberapa tempat, dan tentunya pula tempat penyulingan nilam untuk menghasilkan minyak nilam membutuhkan tenaga kerja dan itu menguntungkan masyarakat.
(Hengly)*