Kampar, Transparansiindonesia.co.id Menurut Tukiran, Kepala Desa Salo Timur Kampar, proyek peningkatan jalan (keroncong) yang ada di Desan nya dimana menghubungkan akses Jalan ke Desa Sipungguk terkesan dikerjakan tidak maksimal.
Pekerjaan yang di sambang oleh pelaksana kontraktor bergulir tahun 2024 tidak sesuai harapan banyak Masyarakat, kata Tukiran.
Ia berharap kepada pelaksanaan hendaknya Jalan tersebut kembali diperbaiki atau di bangunan kembali supaya masyarakat Desa Sipungguk dan Desa Salo Timur bisa lebih jauh memampatkanya.
“Ini harus diperbaik ulang, kalau dapat jalan itu di bangun, mulai dari pangkal jembatan sampai ke simpang Supermi, kemudian pembangunan turap yang telah di seret arus air kembali di bangun, itulah sececer harapan kami selaku Pemerintah Desa, ucap Tukiran (18/4/2025).
Dalam sensi wancara bersama Transparansi Indonesia, Tukiran tidak membahas berapa banyak anggaran untuk pengelokasian pembangunan proyek turap, baginyan semua itu bukanlah ranah dia selaku Kades.
” Kita bukan mebahas anggaran yang di alokasikan atau yang telah habis untuk pembangunan, karena itu bukan ranah kita,” imbunya.
Desa desus soal anggaran fantastis diduga bersumber dari Bankeu Provinsi Riau di tahun 2024 lalu dipicu kontroversi banyak pihak.
Pasalnya, pembangunan turap bermotifkan keroncong hanya berukuran 100 meter diduga menghabiskan biaya mencakup Rp 2,9 miliar justru pekerjaan turap teselip ambur radur.
Sorotan getol kembali bermunculan melalui Ketua LSM Penjara Kampar Muslim.
Muslim menduga ada indikasi permainan yang melibatkan pelaksanaan dengan pihak Pengguna Anggaran (PA) Provinsi sehingga bukan tanpa sebab pekerjaan bermasalah sejatinya adanya keuangan negara dirugikan sewaktu pelaksanaan pekerjaan turap berlokasi di Desa Salo Timur Kampar.(Tim)