Minsel, transparansiindonesia.co.id – Seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2025 ini perayaan Natal akan dirayakan oleh umat Kristiani dengan meriah.
Perayaan Natal, juga identik dengan belanja bukan saja soal pakaian yang baru tapi juga persediaan makanan yang lebih dari biasanya.
Aktivitas di pasar-pasar pun akan meningkat oleh karena keterbutuhan masyarakat dalam merayakan Natal.
Bahan-bahan terutama bahan pangan juga ada yang akan mengalami lonjakan oleh karena permintaan yang meningkat.
Dalam menyambut perayaan Natal, harapan warga agar salah satu kebutuhan masyarakat yakni bahan bakar gas elpiji tidak mengalami kelangkaan dan tidak ada lonjakan harga.
Salah satu warga menuturkan bahwa seperti memasuki perayaan hari raya, baik itu pengucapan maupun hari raya Natal ketersediaan gas elpiji 3 kilogram sering mengalami kelangkaan dan hilang di peredaran.
Masyarakat pun mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram atau yang sering disebut gas melon, dan kalaupun ada harganya telah melonjak drastis.
“Berharap agar ketika memasuki dan merayakan Natal dan Tahun Baru, gas elpiji 3 kilogram tidak langka dan tidak mengalami kenaikan harga, karena kami sebagai masyarakat sering kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram apabila menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” ujar salah satu warga di Maesaan.
Peran dari instansi terkait pun sangat diharapkan untuk menjaga stabilitas dan pasokan gas elpiji ke masyarakat.
Karena menurutnya, gas elpiji sudah merupakan kebutuhan pokok warga di dapur, untuk aktivitas memasak.
Pasokan gas elpiji 3 kilogram agar bisa ditambah melebihi kuota sebelumnya, demi memenuhi kebutuhan warga menjelang hari raya, karena mengingat menjelang perayaan Natal pasti kebutuhan akan gas elpiji pasti akan meningkat. (Hen)*







