Mahmud Turuis Kembali Masuk Jajaran Direksi BSG, Turangan; Buah Dari Kinerja Profesional Yang Konsisten

SULUT267 Dilihat

SULUT, TI – Bank SulutGo melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan dan RUPS luar biasa yang digelar di kantor pusat, jalan Pierre Tendean Nomor 100 Manado.

Selain menjadi forum formal dalam pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku 2024 dan penetapan arah bisnis tahun 2025, juga menandai sebuah babak penting dalam tranformasi manajerial dan konsolidasi struktur kepemilikan Bank Daerah tersebut.

Yang juga kini telah tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) permodalan Bank Mega.

RUPS Bank SulutGo, untuk pertama kalinya dalam sejarah Bank SulutGo, rapat akbar ini dipimpin langsung oleh dua pemegang saham pengendali (PSP), yakni Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, dan PT. Mega Corpora sebagai PSP kedua.

Perubahan struktur ini mengukuhkan langkah BSG dalam memperkuat modal inti hingga mencapai Rp.3 triliun, target yang harus dipenuhi maksimal dalam delapan tahun ke depan, sebagaimana disepakati para pemegang saham.

Namun dari seluruh dinamika yang berkembang dalam forum RUPS kali ini, satu nama muncul sebagai magnet perhatian dan menjadi simbol kesinambungan kepercayaan serta dedikasi profesionalisme yang teruji waktu, yakni sosok Hi. Mahmud Turuis, SE, seorang putra daerah asal Kepulauan Sangihe yang kembali dipercaya oleh para pemegang saham untuk tetap duduk di jajaran Dewan Direksi Bank Sulutgo.

Sebuah keputusan yang bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghargaan atas rekam jejak panjang yang ditorehkannya dalam mengangkat nama BSG, tidak hanya di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo, tetapi juga di lingkup nasional.

Baca juga:  Harga Nilam Terus Merosot, Turangan; Prabowo Harus Lindungi Petani

Mahmud Turuis bukanlah wajah baru dalam tubuh Bank SulutGo. Sosoknya telah lama dikenal sebagai figur sentral di balik berbagai inovasi dan ekspansi BSG, terutama saat dirinya menjabat sebagai Direktur Pemasaran.

Di masa itu, ia sukses memperluas cakupan bisnis BSG hingga ke Provinsi Gorontalo, yang kelak menjadi cikal bakal perubahan nama dari Bank Sulut menjadi Bank Sulutgo.

Di balik transformasi merek tersebut, terdapat tangan dingin Mahmud yang bekerja tidak hanya lewat strategi formal, tetapi juga melalui pendekatan kultural dan jaringan lobi yang kuat dengan pemerintah daerah.

Tidak hanya itu, Turuis juga dikenal sebagai pelopor dalam menyinergikan dunia olahraga dengan strategi pemasaran perbankan.

Di bawah inisiasinya, BSG kerap terlibat dalam pembinaan bibit-bibit muda di cabang olahraga seperti bulu tangkis, Bola Volly.

Sebuah langkah cerdas yang mendekatkan institusi keuangan dengan masyarakat akar rumput dan menciptakan kedekatan emosional yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kepercayaan publik terhadap layanan perbankan BSG.

Perannya bahkan terbukti konkret dalam mendorong digitalisasi sistem keuangan di daerah, seperti yang terjadi di Kabupaten Boalemo.

Melalui pendekatan intensifnya, BSG berhasil menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemkab Boalemo dalam sistem pembayaran dan pungutan pajak daerah serta retribusi secara online, sebuah langkah yang mempercepat modernisasi keuangan daerah sekaligus memperluas peran strategis BSG dalam pembangunan ekonomi lokal.

Nama Mahmud Turuis juga tidak luput dari sorotan nasional ketika dirinya masuk dalam jajaran Top 100 CEO Indonesia Tahun 2024, sebuah penghargaan bergengsi yang diserahkan langsung oleh Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto.

Baca juga:  Nama OD Mulai Disebut, LSM-AMTI; Beranikah Polda Sulut Panggil Ex Gubernur Sulawesi.?

Penghargaan tersebut semakin mengukuhkan posisinya sebagai profesional perbankan yang tidak hanya berpikir strategis, tetapi juga mampu menerjemahkannya dalam langkah nyata dan hasil terukur.

Tommy Turangan SH, selaku Ketua Umum DPP LSM-AMTI turut menanggapi keberlanjutan kepemimpinan Mahmud Turuis di jajaran Direksi BSG, menyatakan bahwa keberhasilan Mahmud bukan sekadar hasil loyalitas, tetapi buah dari kerja profesional yang konsisten.

“Bukan karena politik, namun secara profesionalitas kerja, seorang Mahmud mampu menunjukkan kerja serius dan nyata. Ia layak mendapat tempat di jajaran tertinggi Bank Sulutgo,” ungkap Turangan saat diwawancarai media, Kamis (10/4/2025) pagi.

Selaras dengan itu, keputusan RUPS Luar Biasa juga mengukuhkan komposisi Dewan Komisaris yang baru, dengan penunjukan Ramoy Markus Luntungan sebagai Komisaris Utama, didampingi oleh Max Kembuan, Sam Sachrul Mamonto, Jacklyn Koloay, dan Djafar Alkatiri sebagai Komisaris Independen.

Struktur baru justru diharapkan mampu memperkuat pengawasan dan tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel di masa depan.

Dengan kepercayaan yang kembali diberikan kepada Mahmud Turuis serta komitmen konsolidasi modal dan arah bisnis yang jelas, Bank Sulutgo kini menatap masa depan sebagai lembaga keuangan daerah yang bukan hanya adaptif terhadap tuntutan zaman, tetapi juga tetap berakar kuat pada dedikasi dan integritas putra-putri terbaik daerahnya. (T2)*

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *