LSM-AMTI Semprot Kadis Pertanian Sulut Terkait Kelangkaan Pupuk

SULUT313 Dilihat

Sulut, transparansiindonesia.co.id – Petani menjerit susahnya mendapatkan pupuk ditengah gencarnya pemerintah mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk semangat menanam.

Jeritan petani, didengar juga oleh lembaga swadaya masyarakat aliansi masyarakat transparansi indonesia (LSM-AMTI).

Ketua umum DPP LSM-AMTI Tommy Turangan SH, mengatakan bahwa dirinya juga sebagai petani ikut merasakan kelangkaan pupuk ditengah masyarakat.

“Ini seharusnya menjadi evaluasi dari pemerintah melalui instansi dan dinas terkait, para petani mengeluh dengan susahnya mereka mendapatkan pupuk sebagai penunjang kegiatan pengolahan lahan pertanian,” kata Tommy Turangan SH.

Mendengar keluhan petani, maka Tommy Turangan SH langsung menghubungi Kadis pertanian provinsi Sulawesi Utara melalui sambungan telepon aplikasi WhatsApp dan Chattingan WhatsApp untuk mempertanyakan terkait kelangkaan dan susahnya masyarakat mendapatkan pupuk.

Baca juga:  Jangan Hanya GMIM, LSM-AMTI Minta Polda Sulut Periksa Semua Penerima Dana Hibah

Dalam komunikasi dengan melalui aplikasi WhatsApp, Ketua Umum DPP LSM-AMTI Tommy Turangan SH langsung menyemprot Kadis Pertanian, dengan meminta agar pihak Kadis langsung memerintahkan pegawainya khususnya tim penyuluh pertanian ke lapangan untuk melihat kondisi dan keadaan di lapangan.

Turangan pun menyebut, Kadis pertanian Sulut jangan hanya nyaman duduk di kursi empuk tapi harus tahu keadaan dan kondisi di lapangan, harus tahu keluhan masyarakat petani terkait susahnya mendapatkan pupuk.

“Yah benar,, saya semprot Kadis Pertanian Sulut, beliau jangan hanya nyaman duduk dibelakang meja, tapi harus turun lapangan melihat keluhan petani karena susahnya mendapatkan pupuk,” tegas Tommy Turangan SH.

Baca juga:  Edo Tewas Tertembak Diduga Dilakukan Anggota Brimob, LSM-AMTI; Copot Kapolda Sulut

Dijelaskan Turangan, bahwa seringkali terjadi ketika tiba masa menanam petani sangat susah mendapatkan pupuk, padahal tanaman sudah sangat perlu mendapatkan asupan pupuk untuk merangsang pertumbuhan tanaman, tapi masyarakat petani dibuat pusing dengan susahnya mendapatkan pupuk.

“Semoga ini menjadi perhatian pemerintah, melalui dinas terkait agar segala kebutuhan petani, seperti pupuk, benih dan obat-obatan pertanian dapat dengan mudah didapat oleh petani, guna mensukseskan program pemerintah dibidang pertanian, tentunya pula dibarengi dengan pendampingan dari penyuluh pertanian,” tutup Turangan. (T2)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *