Kadis PU Papua Djuli Mambaya,ST : Sosok Sederhana Dan Penuh Perjuangan

Foto Kadis PU Papua Djuli Mambaya,ST bersama Ketum AMTI Tommy Turangan,SH

Jayapura, transparansiindonesia.com – Masa kecil Djuli Mambaya di Rantepao Toraja Utara, sangat sederhana dan penuh perjuangan, ibunya Ludya Tiku Mambaya seorang petani dan ayahnya Petrus Sere Tangki seorang tentara, yang mendidik Djuli Mambaya dengan keras dan disiplin yang ketat, sementara ibunya mengajarkan agar selalu hidup bersih dan jujur, sesuai nama Mambaya dalam bahasa Toraja yang artinya bertugas membersihkan

Djuli Mambaya, terus mengenang perjuangan ibunya yang membangun Tongkonan (Rumah Adat Toraja) Di Kecamatan Pangli Rantepao, dengan jerih lelahnya sebagai petani, sambil menjaga suaminya yang sedang sakit selama 1 tahun, hingga akhir hayatnya mereka menjadi pasangan suami istri yang setia, setelah kedua orang tua Djuli Mambaya wafat, dimakamkan bersama-sama dengan Upacara Adat Toraja, pada tanggal 20 Juni 2006 lalu, yakni Pesta Adat Pemotongan Tedong (kerbau) Saleko, yang dibeli Djuli Mambaya seharga Rp 85 juta dari hasil jerih lelahnya.

Berkat bimbingan dan doa restu kedua orang tuanya dimasa lalu, Djuli Mambaya berhasil meraih Piagam Penghargaan LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia) tanggal 23 Desember 2016, sebagai pemrakarsa Rekor Lomba Melukis Badan Kerbau, dengan peserta terbanyak, serta berhasil memecahkan RECORD MURI “The Most Painting in Buffaloes Body” di Semarang, 2 Januari 2017.

Baca juga:  Profil Yulius Selvanus Lumbaa, Bakal Calon Gubernur Sulut Dari Gerindra

Djuli Mambaya meniti karir di Tanah Papua, mulai dari level bawah hingga menjadi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, dan terhitung tanggal 17 Maret 2017, Djuli Mambaya mendapat tugas dan kepercayaan dari Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua, untuk menuntaskan berbagai program pembangunan infrastruktur, serta proyek pembangunan Patung Tuhan Yesus Kristus yang merupakan visi dan misi Gubernur Papua Lukas Enembe, yang sempat terkendala selama 4 tahun, dan rencananya akan mulai dikerjakan pada Tahun 2018 mendatang

Kepada wartawan seperti yang di kutip pada MCM News dikediamannya, Rabu, 31 Mei 2017, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Djuli Mambaya, ST, mengatakan, “Disela-sela kesibukan sebagai abdi negara, saya masih menyempatkan diri untuk memahami berbagai adat, seni dan kebudayaan diberbagai daerah, dengan mengunjungi museum purbakala di Sragen Jawa Tengah, Makam Sultan Mataram, dan berjumpa dengan putri Maestro Pelukis, Kartika Affandi, yang kini telah berusia 82 tahun, dan saya berhasil memboyong Kartika Affandi bersama rombongan seniman selama 3 minggu ke Toraja Utara

Baca juga:  Namanya Hilang Dari Cawagub, Begini Penjelasan MEP

Seusai kerja, biasanya saya menyalurkan hobi saya untuk bernyanyi di ruang Karaoke Pribadi dirumah saya, agar badan kembali rilek dan segar, dan kini Gubernur Papua Lukas Enembe, juga ikut membangun ruang Karaoke Pribadi di Gedung Negara Jayapura, untuk dapat bernyanyi bersama keluarganya

Dan seizin Tuhan Yang Maha Esa, saya mulai masuk bursa calon Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018, intinya saya hanya berserah penuh kepada kehendak Tuhan, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, “pungkas Djuli.

 

Sumber : timmcwnwes

Editor : L2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *